Dulu Manipulasi Kimia, Sekarang Foto dan Video

Baru saja kita mendengar berita seorang pria berinisial S diamankan polisi dengan tuduhan membuat video manipulatif Kyai Ma'ruf Amin berkostum sinterklas. https://goo.gl/eb6WEh

Sambil menunggu langkah polisi selanjutnya, ada baiknya kita berefleksi sejenak tentang dunia media sosial yang dipenuhi gambar-gambar hasil manipulasi. Di medsos, nama Agan Harahap sangat dikenal sebagai sosok paling suka memproduksi gambar2 meme yang mengundang tawa, tapi penuh bohong2an.

Saat tampil di acara Kongres Kebudayaan 2018 awal bulan ini, dia dengan santai bercerita tentang karya-karya memenya yang membuat netizen terbahak-bahak. Dialah dalang di balik gambar-gambar meme yang beredar dan mengocok perut, tapi dilakukannya dengan mengubah gambar-gambar itu beda sama sekali dari aslinya.

Tujuan dari semua perbuatannya itu cuma satu, bahan bercanda. Namun, ini membuatnya harus berhadapan dengan berbagai reaksi masyarakat, yang pro maupun kontra. Sebagian mereka mengkritiknya di berbagai media daring bahwa dia sengaja menggunakan karya mereka sebagai alat kampanye politik. Padahal, menurut Agan, karya yang dibuatnya sebetulnya dimaksud untuk bersuka ria. 

Kita dihadapkan pada kenyataan seperti itu. Dunia foto dan video sdh bisa dimanipulasi dengan canggihnya.

Dulu, pada masanya, Imam Ghazali, Ibnu Taymiyah dan Ibnu Khaldun sama2 memusuhi kimia, karena ilmu ini dapat memanipulasi satu bahan diubah menjadi bahan lain yg sama sekali berbeda dari aslinya. Mereka pun, di kitab masing2, menyatakan kimia sebagai ilmu haram. Padahal, sekarang kimia menjadi mata pelajaran penting di sekolah.

Nah, bagaimana dengan kita sekarang ini, menghadapi kenyataan begitu mudahnya foto dan video dimanipulasi? Bgmn kita meninjau kenyataan manipulatif sprt itu dari aspek etika, estetika, humorologi, hukum, dan juga agama?
Share:

Jus Hijau yang Saya Suka

Berawal ingin dapat vitamin lengkap di pagi hari, akhirnya dapet ide jus sayur dan buah yang segar.

Bahan-bahan
- 1 ikat sawi hijau uk sedang
- 1 buah brokoli ukuran sedang
- 2 buah pisang
- 200 ml air kelapa

Langkah
- Rebus sayur selama 3 menit (utk menghilangkan kuman)
- Potong pisang kecil kecil
- Blender semua bahan dan air kelapa

 Selesai deh ...
Share:

ElectroCRUD - Modern MySQL CRUD Application

http://garrylachman.github.io/ElectroCRUD/

ElectroCRUD

No coding is required; Create basic CRUD (Create, Read, Update, Delete) for your MySQL Database in minutes. Automatically analyze your database tables.

The main purpose of a CRUD grid is that enables users create/read/update/delete data. Normally data is stored in MySQL Database.

Features

  • Create, Read, Update & Delete.
  • Custom views.
  • Custom pre-defined filters.
  • Relational views (one to many).
  • Counter widgets with aggregate functions (COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX).
  • MySQL over SSH tunnel
  • Search & sorting
Share:

Surat KH Abdul Halim ke Majalah al-Manar

Surat dari KH. Abdul Halim Majalengka (PUI) untuk Sayyid Rasyid Ridha di Mesir (Majalah al-Manar) Bertahun 1353 H (1934 M)

Berikut ini adalah sepucuk surat yang ditulis dan dikirim oleh KH. Abdul Halim Majalengka (PUI, w. 1962) untuk Sayyid Rasyid Ridha (w. 1935), salah satu tokoh pembaharu dunia Islam paling berpengaruh yang berbasis di Mesir sekaligus pemimpin Majalah al-Manar.

Surat tersebut ditulis dalam bahasa Arab dan dimuat dalam Majalah al-Manar edisi 30 Sya'ban tahun 1353 Hijri (bertepatan dengan 7 Desember tahun 1934 Masehi). 

Tertulis pada bagian awal mula surat:

من حضرة صاحب الامضاء في مجالغكا جاوة
(Surat dikirim dari penulisnya di kota Majalengka, Jawa)

Identitas KH. Abdul Halim Majalengka terlihat dari nama si pengirim surat, dengan keterangan sebagaimana di bawah ini: 

عبد الحيلم رئيس هيئة المركزية لشركة العلماء
(Abdul Halim, kepala dewan pusat syarikat ulama). 

Apa gerangan isi surat yang ditulis oleh KH. Abdul Halim Majalengka tersebut?

Rupanya, dalam surat itu, KH. Abdul Halim Majalengka menanyakan hukum perempuan yang bergaul dan membuka wajah di hadapan para lelaki dalam kondisi-kondisi tertentu, semisal acara lamaran (khitbah) dan lain sebagainya. KH. Abdul Halim menulis:

بسم الله الرحمن الرحيم
الى حضرة مولاي قدوة العلماء الأستاذ المصلح الكبير السيد محمد رشيد رضا صاحب مجلة المنار – نفعني الله والمسلمين بوجوده العزيز – آمين.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
وبعد. فما دام قولكم في النساء المتبرزات كالخطبة أمام الرجال مكشوفة الوجه، هل جوزتم فما مراد قوله تعالى (ياأيها النبي قل لأزواجك) الآية. وقوله تعالى (وقل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن – الى تفلحون) أفتونا يا سيدي بيانا شافيا فلكم الشكر منا ومن الله الأجر والثواب والسلام

(Bismillâhirrahmânirrahîm
Kepada tuan panutan para ulama, guru pembaharu yang agung, Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, pemilik Majalah al-Manar—semoga Allah memberikanku dan semua umat Muslim kemanfaatan dengan keberadaannya—. Amin.

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Wa ba'da. Apa pendapat Tuan tentang perempuan yang bergaul dan membuka wajah mereka di hadapan para lelaki ketika acara khitbah (tunangan). Apakah anda membolehkannya? Lalu apa maksud dari ayat […] dan ayat […] Mohon berilah kami jawaban fatwa dan keterangan yang melegakan. Terima kasih dari kami untuk Tuan, dan semoga Tuan mendapatkan pahala dari Allah Ta'ala. Wassalam)

Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh KH. Abdul Halim Majalengka di atas, Sayyid Rasyid Ridha pun mengatakan jika boleh hukumnya bagi perempuan bergaul dan membuka wajah mereka di hadapan para lelaki dalam kondisi aman, semisal belajar, mengajar, menghadiri majlis ilmu, kenduri, termasuk di dalamnya adalah acara lamaran. 

Sayyid Rasyid Ridha juga menjelaskan lebih jauh tentang papakem (etika) yang harus dipegang teguh kaum hawa ketika mereka bergaul dan berinteraksi dengan dunia luar. Beliau juga mengatakan telah menganggit sebuah kitab khusus terkait hal ini dan hak-hak perempuan secara gamblang, berjudul "Nidâ al-Jins al-Lathîf fî Huqûq al-Nisâ fî al-Islâm".

Terkait sosok KH. Abdul Halim Majalengka, perlu kiranya dikemukakan di sini bahwa di Majalengka terdapat dua orang ulama besar yang bernama KH. Abdul Halim, dan dua-duanya hidup satu zaman. Yang pertama adalah KH. Abdul Halim pendiri PUI (Persatuan Umat Islam, bersama-sama dengan KH. Ahmad Sanusi, Gunung Puyuh, Sukabumi) dan pesantren Asromo, sementara yang kedua adalah KH. Abdul Halim b. Kedung dari Leuwimunding yang merupakan pendiri NU (Nahdlatoel Oelama, bersama-sama KH. Hasyim Asy'ari, KH. A. Wahhab Hasbullah, dll). 

Bandung, Mulud (Rabi'ul Awwal) 1440 Hijri (Desember 2018 M)
Alfaqir A. Ginanjar Sya'ban
Share: