Kebahagiaan Abadi

Oleh Badiuzzaman Said Nursi

Ketahuilah... kebahagiaan abadi dibagi dua jenis: 
 
Pertama dan paling utama: Keridlaan Allah Yang Maha Tinggi, kelembutan karunia-Nya (talthîf), manifestasi-Nya (tajallî), dan kedekatan-Nya (qurbiyyah).

Kedua: Kebahagiaan fisik. Ini dicapai melalui rumah, makanan, dan pernikahan seseorang, serta segala kesempurnaannya, yang merupakan kelanggengan dan kekekalannya.

[Kebahagiaan abadi] jenis pertama tidak membutuhkan penjelasan rinci, atau penjelasan seperti itu tidak mungkin dilakukan.

Adapun [kebahagiaan abadi] jenis kedua: Rumah paling nyaman adalah yang dibangun di antara tanaman pepohonan dan air yang mengalir. Anda pasti mengetahui bahwa debur dan gemericik air sungai, yang berbisik di bawah rumah paviliun dan kebun, menginspirasi lahirnya puisi dan desah cinta dalam hati.

Adapun makanan, itu adalah rezeki, dan karena rezeki yang paling lezat adalah yang menimbulkan rasa intim dan kasih sayang, maka buah-buahanlah yang terbaik di satu sisi ketika jenisnya bervariasi. Melalui hukum keintiman (ma'lûfiyyah), seseorang dapat mengenali derajat ketinggian nikmat dan keunggulannya atas hal-hal serupa. Selain itu, salah satu kenikmatan tertinggi adalah mengetahui bahwa [rezeki itu] merupakan imbalan atas amal perbuatan seseorang. Sebagiannya merupakan sumbernya dan perbendaharaannya yang langsung hadir di depan mata, menghasilkan nikmat ketenangan.

Mengenai pernikahan, salah satu kebutuhan terbesar manusia adalah memiliki seseorang yang menanggapinya dengan cinta yang tulus, [tempat] berbagi kesenangan dan keintiman dengan [pasangannya]. Bahkan, mereka berbagi dalam hal-hal seperti merasakan takjub [atas karunia ilahi], dan [bersama-sama] merenungkannya. Tidakkah anda mengamati bahwa jika seseorang melihat sesuatu yang tidak biasa yang menakjubkannya dan membuatnya berpikir, dia mengajak seseorang, meskipun sebatas pikiran, untuk berbagi ketakjubannya.

Dan hati yang paling lembut, paling baik, dan paling hangat, adalah hati dari jenis kedua.

Dan yang membuat jiwa akan berbaur sepenuhnya, yang membuat hati akan mencapai keintiman utuh, serta yang membuat perpaduan luarnya akan murni dan bersih, adalah dengan menyucikan dan membersihkan [hati] jenis kedua dari akhlak yang buruk dan sifat-sifat tidak menyenangkan.

(Isyarat al-I'jaz fi Madlann al-Ijaz, hlm 171, diterjemahkan Ahmadie Thaha)
Share: