Innalillah, Cak Farid Poniman

Lama tak terdengar kabar beritanya, tiba-tiba kami dikejutkan oleh berita kewafatannya yang pagi ini beredar dengan segera di berbagai platform media sosial: 

"Innalillahi wa innailaihi raji'un. Telah berpulang ke Rahmatullah, Farid Poniman bin Moh Sjafi'i, pada hari Sabtu, 27 Januari 2024, pukul 02.30 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Jenazah akan dimakamkan di Bandung pada pukul 11.00 WIB."

Kepergian Cak Farid Poniman, begitu kami memanggilnya, meninggalkan duka yang mendalam bagi kami, para sahabat dan keluarganya. Kami kehilangan sosok yang begitu baik, yang rendah hati, dermawan, dan berjiwa sosial tinggi.

Cak Farid lahir di Pamekasan Madura pada 17 Mei 1965. Berarti usianya di saat wafatnya, 59 tahun. Ia berkiprah lama di dunia media. Dia termasuk salah seorang yang berdedikasi di Harian Umum Republika, di mana ia menjabat sebagai Manajer Iklan yang sukses.

Setelah meninggal bisnis media, dia bersama rekan-rekannya terjun ke bidang pelatihan manajemen. Wajahnya yang penuh senyum, perawakannya yang tinggi, dilengkapi konsep manajemen khas yang dikembangkannya, menjadi modal utamanya.

Selain itu, semasa hidupnya, Cak Farid juga mendirikan sejumlah pesantren tahfidz di beberapa kota. Terakhir, dia lebih banyak tinggal di Bandung, di mana dia juga mengembangkan pesantren tahfidz dengan model pendidikan yang khas.

Dalam hal itu, ia dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan sesama. Ia tidak pernah memikirkan dompet sakunya sendiri. Semua uang yang didapatnya biasanya langsung dihabiskan untuk membiayai beberapa pesantren tahfidz binaannya.

Cak Farid memang cukup berada melalui usaha pelatihan pengembangan diri, yang disebutnya Kubik. Sebagian besar waktunya dihabiskannya untuk melatih manajemen Kubik, sebuah sistem manajemen pengembangan diri yang dikembangkannya. Cak Farid bahkan sampai bergerak ke negeri jiran, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei untuk menyebarkan sistem Kubik-nya.

Belakangan, setelah mengikuti presentasi tentang sistem pengenalan diri MBTI, Cak Farid tertarik mengembangkan model pengenalan dirinya yang unik, yang diramu dari konsep MBTI dan disesuaikan dengan konsep Kubik. Dari sini kemudian lahirlah sistem asesmen pengenalan diri dan bakat yang disebutnya STIFIn.

Sistem ini dibuatnya berbentuk sebuah aplikasi, yang dikembangkannya bersama M. Nur Sinyo, programmer bertalenta yang sama-sama berasal dari Madura. Ia menjual asesmen STIFIn kepada masyarakat dengan sistem seperti MLM hingga tersebar secara luas.

Dengan model pengembangan diri yang dikembangkannya, Cak Farid telah membantu banyak orang, khususnya anak-anak sekolahan, untuk mengenali diri mereka sendiri dan mengembangkan potensinya. Dia sangat berharap agar sistem STIFIn dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Cak Farid Poniman termasuk tokoh yang sangat inspiratif. Ia telah meninggalkan jejak yang sangat berharga bagi kita semua. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan ia mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Wafatnya Cak Farid Poniman merupakan kehilangan yang besar bagi kita semua. Ia sosok yang sangat baik hati, dermawan, dan berjiwa sosial tinggi. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan ia mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya, dilapangkan alam barzakh kuburnya, dan dilempangkan jalannya menuju Surga-Nya. Amin

@ ahmadie thaha 
pancoran/27012024
Share: