Video Rekaman Webminar Probiotik MUI

Komite Dakwah Khusus (KDK) MUI Jawa Timur mengadakan webminar probiotik pada akhir pekan lalu, Sabtu 07 Agustus 2020, pkl 20.00 Wib yang berlangsung hingga pkl 00.30. Peserta webminar, yg sebagian besar berasal dari kalangan pesantren, mencapai tiga ratusan orang, yang menunjukkan betapa besar minat mereka pada probiotik.


Alhamdulillah, rekaman video webminar KDK MUI Jatim tersebut sdh bisa sy tayangkan di youtube esok harinya. Silahkan simak didampingi kopi. Jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE, SHARE ya, utk sedikit menyatakan terima kasih kita pada sesama, dan rasa syukur kita pada Allah Swt bhw kita telah diberi ilmu pengetahuan oleh Dia Yang Mahatahu. Ini linknya: https://youtu.be/E3LVm-5lg_k

Oh ya ... Sebetulnya, webminar sudah usai setelah berlangsung dua jam lebih. Namun, seperti biasa di pesantren, acara dilanjutkan dengan semacam kongkow-kongkow. Ini berakhir hingga dinihari pkl 00:30, dengan jumlah peserta bertahan hampir seratus orang, yang menunjukkan minat besar mereka pada probiotik.

Ada satu hal yang sempat saya tanyakan saat kongkow. Yaitu, soal jumlah strain probiotik. Betulkah jumlahnya mencapai ribuan? Dlm webminar probiotik yg diadakan KDK MUI Jatim ini, Dr Farid Lusno dari Universitas Airlangga mengatakan (lihat menit 03:30-an pada video), berhubung keterbasan kemampuan lab di dalam negeri, pihaknya sudah mengirimkan sampel produk2 probiotik BioSyafa ke bbrp lab di LN sprt di Korea dan Prancis, utk mengetahui berapa sebenarnya jumlah strainnya. Apakah sama seperti yg diklaim pihak BioSyafa bahwa jumlah strainnya mencapai ribuan.

Menurut Farid Lusno, setelah tiga bulan penelitian di Korea, ditemukan species probiotik produk BioSyafa jumlahnya hanya 62 strain, sedangkan dari penelitian di Prancis sudah ditemukan jumlahnya sebanyak 120 strain. Jadi, klaim BioSyafa bahwa strain produk2nya mencapai ribuan, yang sekarang blm berhasil dibuktikan, semoga ke depannya dapat dibuktikan. Farid Kusno memang tak menafikan kemungkinan jumlah strainnya bertambah jika mesin lab mampu mengidentifikasinya lebih jauh lagi.

Semoga bermanfaat.

Cak AT (ahmadiethaha@gmail.com)
Share: