Transkrip Video Profil Dayah (Pesantren) Darul Amin Aceh Tenggara

Inilah transkrip  Video Profil Dayah (Pesantren) Darul Amin Aceh Tenggara yang disiarkan di Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=ImPCxVH65Go).

Kita dapat membaca transkrip ini, untuk kita jadikan sebagai salah satu acuan dalam kita membuat video untuk pesantren kita masing-masing.

0:01
[Musik]
0:11
Aceh merupakan salah satu daerah
0:13
provinsi di Indonesia yang mempunyai
0:15
status otonomi khusus. Status ini berlaku
0:19
sejak 2001 melalui Undang-Undang nomor
0:22
18 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
0:25
bagi Provinsi Aceh.
0:27
[Musik]
0:30
Ciri khas dari pelaksanaan otonomi
0:32
khusus di Aceh adalah dengan
0:34
memperlakukan hukum syariah Islam secara
0:37
legal formal beserta segala perangkatnya,
0:40
yang dijadikan dasar oleh masyarakat
0:42
Aceh dalam bertindak dan berperilaku.
0:45
Jauh sebelum ditetapkan penerapan hukum
0:47
syariat Islam di Aceh oleh pemerintahan
0:50
Republik Indonesia, masyarakat Aceh dalam
0:53
kehidupan mereka sehari-hari telah
0:55
melaksanakan hukum syariat Islam dengan
0:57
baik.
1:00
Salah satu komponen yang mendukung
1:03
penerapan syariat Islam di Aceh adalah
1:05
lembaga-lembaga pendidikan Islam.
1:07
Di antara lembaga-lembaga tersebut yang
1:10
paling berperan adalah Dayah atau
1:12
Pesantren. Dari dayah atau pesantren para
1:15
ulama mengedukasi masyarakat dalam
1:17
memahami serta menerapkan hakikat Islam,
1:20
nilai dan ajarannya. Ribuan dayah yang ada
1:24
di Aceh masing-masing mengambil peran
1:26
dalam melaksanakan tugas mulia ini, tanpa
1:28
terkecuali Dayah Perbatasan Darul Amin
1:31
di Kabupaten Aceh Tenggara.
1:37
Dayah perbatasan Darul Amin adalah salah
1:40
satu dayah yang ada di Kabupaten Aceh
1:42
Tenggara. Daerah ini terletak di desa
1:45
Tanoh Alas, Kecamatan Babul Makmur. Dayah
1:48
Perbatasan Darul Amin didirikan pada
1:51
tahun 1998
1:52
atas inisiatif Pemerintah Aceh
1:56
Tenggara selain sebagai tempat edukasi
1:59
Islam daerah ini, didirikan juga sebagai
2:01
counter dari pengaruh-pengaruh negatif
2:03
yang datang dari luar Aceh yang biasanya
2:06
melalui pintu perbatasan Sumatera Utara
2:09
Aceh.
2:10
[Musik]
2:12
Rentang waktu sejak diresmikan hingga
2:15
tahun 2007, proses pendidikan dan
2:18
pengajaran di Dayah Perbatasan Darul
2:20
Amin berlangsung belum normal sebagai
2:22
dayah atau pesantren pada umumnya. Para
2:25
santri pada saat itu tinggal di dayah
2:28
hanya sampai siang hari, seterusnya
2:30
pulang ke rumah masing-masing. Tentu dari
2:33
kondisi ini, program dayah tidak bisa
2:35
dilaksanakan dengan maksimal. Walhasil
2:38
peran serta kemajuan daya tidak terlihat
2:41
signifikan bahkan cenderung berjalan
2:43
seperti sekolah umum.
2:45
[Musik]
2:49
Melihat keadaan ini Bapak Bupati Aceh
2:52
Tenggara Insinyur Haji Hasanuddin Ruh MM
2:55
merasa terpanggil untuk mengembalikan
2:58
fungsi Dayah Perbatasan Darul Amin
3:00
kepada khittahnya. Langkah awal yang
3:03
dilakukan oleh Bapak Bupati adalah
3:06
mengganti atau menentukan pimpinan
3:08
dayah. Dari sekian nama yang diajukan,
3:11
nama Ustad Drs Haji Muchlisin Desky MM
3:15
yang dipanggil. Maka sejak 2007 Ustad Drs
3:20
Haji Mukhlisin Desky resmi menjadi
3:22
pimpinan Dayah Perbatasan Darul Amin.
3:24
Sistem, cara, pola dan manajemen pengelolaannya
3:29
diserahkan sepenuhnya kepada
3:31
beliau oleh Bapak Bupati. Ustadz Drs Haji
3:36
Mukhlisin Deski MM yang merupakan alumni
3:39
Dayah atau Pesantren Darul Iman Aceh
3:41
Tenggara dan Pondok Modern Darussalam
3:43
Gontor Ponorogo mulai memperbaiki sistem
3:46
pendidikan dan pengajaran secara
3:48
bertahap.
3:49
Sistem yang beliau terapkan adalah
3:52
sistem Gontor dan KMI. Hal ini wajar
3:55
karena memang beliau alumni Pesantren
3:58
Gontor.
3:58
[Musik]
4:01
Pada tahun 2009 adalah awal pertamanya
4:04
pondok pesantren dipimpin oleh Ustad Drs
4:07
Haji Mukhlisin Desky, yang telah
4:10
berkembang pesat dalam mendidik generasi
4:12
penerus bangsa yang berkualitas dan
4:15
turut serta melestarikan nilai-nilai
4:17
luhur tradisional Indonesia. Di lingkungan
4:19
yang sejuk di perbatasan antara Aceh dan
4:22
Sumatera ini, Pesantren Darul Amin
4:24
memiliki keunikan yang bersumber
4:26
karakter lembaga modern dan komitmen
4:29
melaksanakan Sunnah serta tradisi
4:32
kepesantrenan tumbuh dan maju di bawah
4:35
naungan dayah perbatasan Aceh Pesantren
4:37
Darul Amin telah berhasil membangun
4:40
kepercayaan masyarakat luas.
4:42
Tiada pengorbanan tanpa lemah getah
4:46
Tiada perjuangan tanpa pengorbanan.
4:48
Kemalasan di masa muda
4:50
adalah kehancuran
4:54
Pesantren Darul Amin memiliki peran
4:57
kepemimpinan yang mentransfer ilmu-ilmu
5:00
agama dan nilai-nilai islami sekaligus
5:03
sebagai lembaga keagamaan yang melakukan
5:05
kontrol sosial dan pengembangan
5:07
masyarakat. Sistem pengajaran yang
5:10
diterapkan merupakan gabungan dari
5:13
sistem yang diadopsi dari KMI
5:17
Pondok Modern Darussalam Gontor dan
5:20
kurikulum nasional ini terbukti. Alumni
5:23
Pesantren Darul Amin tersebar di
5:26
berbagai universitas ternama di
5:28
Indonesia dan berbagai negara seperti
5:30
Mesir dan Taiwan. Pesantren Darul Amin
5:34
bukan hanya menghasilkan alumni yang
5:36
bersaing di dunia kerja tetapi juga
5:38
melahirkan generasi yang mempunyai moral
5:41
dan integritas yang tinggi, memiliki
5:43
program terpadu dalam mendidik para
5:46
santrinya dan dalam prinsip
5:48
kepengasuhan santri berdasarkan akhlakul
5:50
karimah yang dipimpin langsung oleh
5:52
pimpinan sebagai Uswah Hasanah. Para
5:55
santri diwajibkan mengelola kehidupan
5:57
sendiri dengan sebuah wadah organisasi.
6:00
Salah satu program ini berfungsi sebagai
6:03
pembentukan jiwa kepemimpinan dan
6:06
kemandirian para santri. Fasilitas
6:08
intrakurikuler seperti ruang kelas yang
6:11
nyaman, laboratorium pembelajaran yang
6:13
lengkap, menjadi salah satu ciri
6:16
Pesantren Modern dengan memegang teguh
6:19
Panca Jiwa: keikhlasan,
6:21
kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah
6:25
islamiyah, dan kebebasan. Kelengkapan
6:28
fasilitas ekstrakurikuler seperti sarana
6:31
olahraga, kesenian, organisasi, dan
6:34
keterampilan, adalah bukti akan komitmen
6:37
Darul Amin untuk mengembangkan
6:39
intelektual dan kreativitas santri, lebih
6:43
dari sekedar penampilan. Unsur modern
6:46
lainnya juga terlihat dari manajemen
6:48
pengelolaan yang rapi. Skala organisasi
6:50
yang besar telah menuntun Darul Amin
6:53
untuk merancang organisasi yang tegas
6:55
dan tata kerja yang jelas. Puncak
6:58
organisasi diamanahkan kepada Dinas
7:00
Pendidikan Daerah Aceh sebagai lembaga
7:02
tertinggi di organisasi. Lembaga ini
7:05
bertugas mengontrol, mewujudkan cita-cita
7:08
wakaf Darul Amin layaknya sebuah lembaga
7:10
legislatif sekaligus memilih pimpinan
7:13
pesantren dan mengemban fungsi eksekutif.
7:16
Sebuah badan hukum Dinas Pendidikan
7:18
daerah Aceh dipercaya sebagai
7:23
keseluruhan fungsi material tersebut
7:25
dijalani dengan memegang prinsip
7:28
keterbukaan, akuntabilitas dan
7:31
kebersamaan. Ciri lain Pesantren Darul
7:34
Amin adalah identify di dalam bersikap.
7:37
Hal tersebut merupakan hasil dari
7:39
kemandirian Darul Amin, inventasi akhirat,
7:42
dan keikhlasan merupakan modal dasar
7:44
yang mengalir deras di urat nadi
7:47
organisasi sejak era perintisan
7:49
kedermawanan Ustad Drs Haji Mukhlisin Deski MM
7:53
menjadi teladan abadi perjuangan
7:55
generasi penerus.
7:57
Konsekuensinya pengembangan bidang usaha
7:59
menjadi salah satu program prioritas
8:02
untuk menjaga kestabilan ekonomi
8:04
Pesantren. Bidang ini pula yang
8:06
diharapkan menjadi ujung tombak untuk
8:08
meningkatkan kesejahteraan para pejuang
8:10
pendidikan di lembaga ini. Bermacam jenis
8:14
usaha dikelola langsung oleh lembaga
8:16
secara profesional, mulai dari laundry
8:22
dan panglong. Sebagai institusi modern,
8:26
Darul Amin turun aktif dalam menyikapi
8:28
isu-isu global dalam menjadi. Salah satu
8:31
program pesantren, penghijauan lingkungan
8:33
Pondok dan pengelolaan sampah terpadu.
8:36
Darul Amin turut aktif mengurangi dampak
8:39
dan pemanasan global. Di luar itu, Darul
8:43
Amin pun turut aktif bekerja sama dengan
8:45
institusi pendidikan global guna membuka
8:48
wawasan organisasi dan jaringan kerja
8:51
guna meningkatkan pengembangan
8:53
pendidikan kesejahteraan masyarakat.
8:54
Pondok Pesantren Darul Amin,
8:57
fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya
8:59
terdiri dari masjid sebagai sarana
9:02
ibadah yang menjiwai Pesantren, ruang
9:05
kelas
9:06
[Musik]
9:08
asrama putra
9:10
[Musik]
9:12
asrama putri
9:16
laboratorium IPA
9:19
laboratorium komputer
9:23
perpustakaan
9:26
Puskesmas pesantren
9:30
koperasi Putra
9:34
koperasi Putri
9:37
kantin
9:41
sarana olahraga
9:44
laundry
9:48
dan panglong.
9:51
Untuk meningkatkan kualitas santri,
9:54
Pesantren Darul Amin mempunyai
9:56
ekstrakurikuler, di antaranya Pramuka
10:00
[Musik]
10:02
seni bela diri
10:05
kitab kuning. Pembelajaran kitab kuning
10:08
menjadi salah satu misi Dinas Daerah
10:10
Aceh untuk mencetak kader ulama
10:17
Persada persatuan senam Darul Amin
10:20
kesenian
10:24
keterampilan
10:27
Hadroh.
10:31
Itulah bagian dari wajah Pesantren Darul
10:34
Amin dengan beragam kesan, beragam
10:36
pengalaman, dan beragam perubahan, guna
10:39
mencerminkan Pancasila sebagai wujud
10:41
Pesantren. Keberlangsungan seluruh fungsi
10:44
Pesantren dipelihara dengan menggunakan
10:46
prinsip perawatan dan tradisi-tradisi
10:48
yang baik dan sekaligus mengadaptasi
10:51
perkembangan ilmu baru yang lebih baik.
10:54
Dengan memegang prinsip ini Pesantren
10:57
Darul Amin telah dan akan terus berperan
11:00
sebagai salah satu agen perubahan dalam
11:03
generasi masa depan Indonesia, generasi
11:06
yang mau bersaing dan menghadapi
11:08
tantangan global, generasi yang berakal
11:10
bermoral dan berhati nurani.
11:13
[Musik]
11:19
[Musik]

Share:

Rahasia Kata Kerja Pasif 'Kutiba' dalam Perintah Puasa

Oleh KH Ahmadie Thaha
Pesantren Tadabbur al-Qur'an

Segala puji bagi Allah Swt. Kita bersyukur diberi kesempatan hidup oleh Allah sehingga kita sanggup dan mampu menjalankan ibadah puasa bersama jutaan umat Islam di seluruh dunia yang hari ini juga memulai puasa. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw dan keluarga beliau.

Puasa, yang dikenal sebagai "Shawm" dalam bahasa Arab, merupakan salah satu dari lima rukun Islam, di samping mengucapkan dua kalimah Syahadah, Shalat, Zakat, dan Haji. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan telah digariskan dalam al-Qur'an Surat al-Baqarah ayat 183. Ayat ini penting karena menandai awal pembahasan tentang kewajiban puasa Ramadhan. Bunyinya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa" (2:183).

Ayat tersebut dimulai dengan kalimat "Ya ayyuha al-ladzina amanu" yang diterjemahkan menjadi "Hai orang-orang yang beriman." Inilah seruan kepada orang-orang beriman dalam Islam, yang menunjukkan bahwa apa yang berikut ini ditujukan secara khusus kepada mereka yang telah menerima Islam.

Selanjutnya ayat tersebut menyatakan, "Kutiba 'alaykum al-shiyam," yang diterjemahkan menjadi "Diwajibkan atas kalian berpuasa." Menarik di sini memperhatikan penggunaan kata kerja pasif "kutiba," yang memiliki arti sangat penting dalam ayat ini.

Kalimat pasif tersebut menyiratkan bahwa perintah untuk berpuasa berasal dari otoritas yang lebih tinggi, dalam hal ini, Allah Swt. Orang-orang beriman diberitahu bahwa puasa bukan sekadar anjuran atau seruan; itu merupakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah. Penggunaan kalimat pasif dalam konteks ini menekankan pentingnya perintah tersebut.

Di sini Allah tidak secara langsung menampakkan bahwa perintah puasa berasal dari-Nya. Kata "Kutiba" atau "Diwajibkan" seolah menyembunyikan subyek yang mewajibkan perintah puasa, yakni Allah sendiri. Padahal, dalam sebuah hadist qudsi, Allah dengan tegas berfirman: "Puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan memeberikan pahala untuknya."

Bahkan, kata "kutiba" ditulis dua kali dalam ayat di atas. Ini dimaksud untuk menekankan betapa pentingnya puasa, sebuah perintah yang tidak hanya diwajibkan bagi kaum muslimin sekarang ini, tapi juga telah diwajibkan bagi kaum-kaum beriman yang hidup di masa-masa lampau sebelum datangnya Islam. Perintah yang sama berasal dari Tuhan yang sama, Allah Yang Mahaesa. Perintah puasa merupakan kesinambangunan perintah berbagai agama di sepanjang masa.

Lebih lanjut, penggunaan kata "kutiba" menunjukkan bahwa kewajiban berpuasa telah tertulis dan tercatat, menunjukkan bahwa itu bukan perintah baru atau sembarangan. Sebaliknya, itu bagian dari rencana dan tujuan yang lebih besar yang telah ditetapkan oleh Allah. Hal ini sesuai dengan keyakinan Islam bahwa al-Qur'an adalah firman Allah, berisi hidayah dan petunjuk yang dibutuhkan umat manusia untuk menjalani kehidupan yang benar dan lurus.

Ayat tersebut selanjutnya menjelaskan tujuan puasa selama Ramadhan. Ia menyatakan, "La'alla kum tattaqun," yang diterjemahkan menjadi "Agar kamu bertakwa." Ini menyiratkan bahwa puasa bukanlah tujuan itu sendiri; sebaliknya, itu sarana untuk mencapai tujuan. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan kesenangan fisik lainnya di siang hari, orang-orang beriman diingatkan akan ketergantungan mereka kepada Allah dan kebutuhan mereka akan makanan rohani.

Puasa selama Ramadhan juga merupakan cara bagi orang beriman untuk menunjukkan pengabdian dan komitmen mereka kepada Allah. Inilah tindakan ibadah yang dilakukan semata-mata demi memperoleh ridha Allah dan mencari pahala-Nya. Inilah sebabnya mengapa bulan Ramadhan dianggap sebagai waktu yang sangat suci dan diberkati dalam kalender Islam.

Kesimpulannya, perintah berpuasa selama bulan Ramadhan merupakan aspek penting dari praktik Islam dan berakar pada al-Qur'an. Penggunaan kata kerja pasif "kutiba" dalam surat al-Baqarah ayat 183 menekankan pentingnya perintah ini dan mengingatkan orang beriman bahwa itu berasal dari otoritas yang lebih tinggi. Puasa di bulan Ramadan bukan sekadar tindakan fisik menahan diri dari makanan dan minuman; itu merupakan sarana mencari makanan spiritual serta menunjukkan pengabdian dan komitmen kita kepada Allah Swt.
Share:

Menulis 120 Artikel Soal Puasa dengan ChatGPT

Ahmadie Thaha
Pengasuh Pesantren Tadabbur al-Qur'an

Dalam dua hari ini, sy suntuk bermain2 dg chatGPT, platform chat yg disediakan OpenAI. Ini bermula dari telpon kawan di Bandung, yg meminta sy menyiapkan makalah utk diskusi online ttg tarhib Ramadhan. 

Begitu menerima permintaan, sy langsung berpikir, apa bisa chatGPT membantu sy membuatkan makalah itu? Utk bahas soal puasa, sy mesti bertolak dari ayat 183 surah al-Baqarah (2) yg memuat perintah kewajiban puasa Ramadhan. Dari ayat ini, dan bbrp ayat sesudahnya, sy pun membuat daftar pertanyaan yg seperti tak habis2nya.

Karena sy sdh terlatih membuat pertanyaan sejak sekian lama menjadi wartawan, di mana jawaban atas pertanyaan bisa memantik pertanyaan2 berikutnya, maka sy pun bisa membuat begitu banyak pertanyaan seputar puasa.

Sy ajukan satu pertanyaan atau permintaan utk dibuatkan artikel ke form chatGPT di laman https://chat.openai.com/, maka muncullah satu jawaban panjang, antara 2.500 hingga 4.000 karakter. Dari jawaban itulah, sy kemudian membuat pertanyaan2 berikutnya.

Akhirnya, setelah sekian jam bermain2 dg chatGPT, sy bisa menghasilkan 120 artikel, semuanya terkait puasa Ramadhan. Ini cukup utk nanti sy siarkan selama 30 hari bulan suci Ramadhan, dg tiap hari menyiarkan empat artikel via medsos. Cukup banyak.

Topiknya berbeda2, mulai dari soal ayat, hadits, sampai hubungan puasa Ramadhan dg kesehatan, hasil2 penelitian puasa, dan kaitan puasa Ramadhan dg puasa2 sekuler yg berkembang di Barat.

Sy kemudian berencana nanti sy akan membuatkan video2nya juga. Sy akan coba menggunakan teknologi serupa, yg juga sdh banyak tersedia, khusus utk pembuatan video secara otomatis. Sy tinggal kirim naskahnya, teknologi akan membuatkan narasinya dlm bentuk suara, juga mencarikan potongan2 video yg sesuai dg narasi yg sy kirimkan.

Stlh itu semua, terbayang di benak sy, bgmn dampak teknologi yg demikian canggih ini? Jika banyak pertanyaan sdh bisa dijawab melalui teknologi, bgmn nanti pengaruh teknologi ini thdp pembelajaran di sekolah2, madrasah2, dan pondok pesantren?

Salah satu pertanyaan lain yg ada di benak sy, apa bisa chatGPT menjawab pertanyaan atau permintaan yg kita ajukan dlm bahasa2 selain Bahasa Inggris? Semula, sy memang menulis semua pertanyaan dlm bahasa Inggris, sehingga jawaban yg diberikan chatGPT juga berbahasa Inggris, yg kemudian sy minta Google translate menerjemahkannya.

Ternyata chatGPT bisa digunakan dg bahasa2 lain. Ketika sy ajukan pertanyaan dlm Bhs Indonesia pun, ia menjawab dg baik. Begitu pula, utk pertanyaan dlm Bhs Arab, chatGPT memberikan jawaban yg cukup baik dan runtut.

Namun, sy lihat, jawaban chatGPT juga sangat tergantung pada kefasihan bahasa yg kita gunakan utk bertanya, dan kelengkapannya. Jika pertanyaan kita sederhana, chatGPT juga akan menjawab dg sederhana.

Berikut contoh pertanyaan sederhana yg sy ajukan ke chatGPT menggunakan Bahasa Arab. Sy mengajukan pertanyaan soal penulisan kata "كتب" di ayat kewajiban puasa, mengapa ditulis dlm bentuk pasif.

*اكتب مقالاً عن وجوب الصوم في القرآن ، واشرح لماذا كلمة "كُتِبَ" في الآية 183 من سورة البقرة كتبت بصيغة الفعل الماضي المبني للمجهول.*

Ini jawaban chatGPT:

يعد الصوم من أهم الشعائر الدينية في الإسلام، فهو يعتبر أحد أركان الإسلام الخمسة، ويجب على كل مسلم صائم أن يمارسها في شهر رمضان. وفي الإسلام، فإن الصوم يعتبر من أهم العبادات التي يجب على المسلمين أداؤها ، وقد تم تأكيد وجوب الصوم في القرآن الكريم.

ولقد ذكر الله تعالى وجوب الصوم في القرآن الكريم بصريح العبارة، حيث قال الله تعالى في سورة البقرة: "يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ" (البقرة: 183).

ويعني هذا الآية أن الصوم قد كُتب على المسلمين، ويجب عليهم الصوم، كما كان قد كتب على الأمم السابقة. 

ولقد استخدم الله تعالى في هذه الآية الفعل الماضي المبني للمجهول "كُتِبَ"، والذي يدل على أن الصوم قد كان مكتوبًا ومقررًا منذ الأزل، وأنه ليس بأمر حادث أو بإرادة الناس.

وعن سبب استخدام الكلمة "كتب" في هذه الآية بصيغة الفعل الماضي المبني للمجهول ، فإن هذا يشير إلى أن الصوم قد تم وضعه كواجب على المسلمين من قبل الله سبحانه وتعالى ، وأنه لا يمكن تجاهله أو إهماله. ويعتبر استخدام هذه الصيغة في القرآن الكريم من أساليب التشديد التي تعبر عن الأهمية والجدية الكبيرة للأمر الذي تتحدث عنه الآية.

ويمكن فهم هذه الآية على أنها تأكيد على وجوب الصوم للمسلمين. ويمكن تفسير سبب استخدام الفعل الماضي المبني للمجهول في هذه الآية بأن الله تعالى يشير من خلاله إلى أنه لم يكن هناك أي اختيار للناس في هذا الأمر، وأن الصوم لم يكن بأمر من الرسول محمد صلى الله عليه وسلم، بل هو أمر مقدر ومكتوب من الله تعالى في الكتاب المحفوظ.

ويتضح من خلال هذه الآية أن الصوم هو واجب شرعي يجب على المسلمين أداؤه ، وأنه ليس مجرد عملية امتناع عن الطعام والشراب وحدها ، بل هو عملية تعمل على تحسين النفس وتقويتها ، وزيادة الوعي الروحي للفرد وتعزيز العلاقة بينه وبين الله سبحانه وتعالى.

ومن المهم أن نلاحظ أن الآية لم تذكر أي تفاصيل حول كيفية الصوم، بل تركت هذا الأمر للتفسير والاستنباط من خلال السنة النبوية والتعاليم الدينية الأخرى.

الصوم هو عملية الامتناع عن الطعام والشراب والمشروبات الأخرى والجماع والكلام والتصرفات الأخرى المحرمة في وقت محدد من النهار.
Share: