Sayyidul Istighfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.

HR. Al-Bukhari no. 5522, 6306 dan 6323, at-Tirmidzi no. 3393, an-Nasa'i no. 5522 dan lain-lain.

Keutamaan:

Dari Syaddad bin Aus radhiallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Sayyidul Istighfar adalah bacaan: (doa di atas)."

Kemudian beliau menyebutkan keutamaannya: "Barangsiapa yang membaca doa ini dengan penuh keyakinan di sore hari, kemudian dia mati pada malam harinya (sebelum pagi) maka dia termasuk ahli surga. Dan barangsiapa yang membacanya dengan penuh keyakinan di pagi hari, kemudian dia mati pada siang harinya (sebelum sore) maka dia termasuk ahli surga."

Keterangan:
Dinamakan Sayyidul Istighfar, karena bacaan istighfar di atas adalah lafadz istighfar yang paling mulia dibandingkan lafadz istighfar lainnya.

Dalam lafadz istighfar ini, terdapat 8 aspek yang menjadikan istighfar ini memiliki keutamaan yang besar:

Dimulai dengan pujian kepada Allah.Adanya pengakuan bahwa dirinya adalah hamba Allah, makhluk Allah yang berusaha menghambakan dirinya kepada Allah.

Mengimani adanya janji Allah, sehingga sang hamba sangat berpijak pada ikrarnya untuk mendapatkan janji Tuhannya.

Pengakuan akan kekurangan dirinya, dengan sekaligus memohon perlindungan kepada Tuhannya dari keburukan dirinya. Pengakuan terhadap banyaknya nikmat Allah SWT.

Share:

Tidak ada komentar: