Menulis Gagasan, Bersaing Sehat Menuju Pilpres 2024

Kemarin, Jumat 16/2/2023, harian Kompas memuat tulisan Anies Baswedan. Tulisan ini tentu hanya opini biasa di koran, tapi sebagian orang menganggapnya sebagai kampanye awal menuju Pilpres 2024. Tokh, Anies sdh dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasdem, didukung PKS dan Partai Demokrat.

Dan seperti layaknya sebuah kampanye, isi artikel itu harusnya kita anggap masih berupa janji. Selama ini, khususnya di era Jokowi, janji2 sprt itu belum tentu ditepati. Janji "Nawacita" Jokowi pada awal kampanye, misalnya, hingga sekarang tak jelas juntrungannya. Begitu pula banyak janjinya yg lain tidak dilaksanakannya.

Tapi, langkah Anies menuangkan pikirannya ke publik merupakan awal yg baik menuju persaingan 2024 yg lebih sehat. Dalam hal ini, tentu Anies tak dapat disamakan dg Presiden Jokowi yg tak sebaris pun pernah menuliskan gagasannya dlm bentuk artikel di koran. Dlm hal janji, Pak Anies selama menjadi Gubernur DKI Jakarta terbukti melaksanakan seluruh janji kampanye yg dia sampaikan ke publik selama proses Pilgub.

Ke depan, dalam proses Pilpres 2024, alangkah baik jika semua calon presiden dapat menulis dan membangun polemik ttg apa yg mau dilakukan jika kelak jadi presiden, meski itu baru berupa janji. Dengan demikian, publik dapat lebih memahami dan mencatatnya.

Langkah Anies menuliskan gagasannya bisa diikuti capres2 yg lain. Penulisan pikiran dan janji2 itu lebih baik dari kampanye personal yg cuma bicara tentang citra seseorang (bukan gagasan), bahkan cenderung cuma  saling puji atau saling maki. 

Mungkin masih banyak orang, khususnya kalangan muda milenial, yg menyatakan diri akan golput pd Pemilu 2024 mengingat belum adanya perubahan mendasar dalam sistem politik dan pemilu. Tapi, mereka tentu menyambut baik model kampanye yg lebih mementingkan adu gagasan/pikiran ketimbang soal personal para kandidat. (AT)
Share:

Tidak ada komentar: