Indra Keenam Rizki

Namanya Rizki, umurnya baru lima tahun. Rizki tak ubahnya seperti anak-anak seumurnya yang suka bermain dan masih sering manja dengan orang tuanya. Namun, Rizki memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh anak-anak lain seusianya. Rizki memiliki ‘indra keenam’ yang bisa merasakan dan melihat mahluk-mahluk lain yang tidak ‘kasat mata’.

Inline images 2

‘Keistimewaan’ Rizki ini pertama kali disadari oleh orang tuanya ketika Rizki berumur sekitar dua tahun. Pada saat itu Rizki diajak ke kamar Bu Dhenya di rumah neneknya. Rumah itu cukup besar dengan beberapa kamar. Perlu diketahui, rumah ini tepat di belakang rumah salah satu pasangan para(tidak)normal terkenal di negeri ini yang menjadi anggota DPR/MPR. Sang para(tidak)normal ini memiliki rumah yang besar dan sebuah padepokkan. Kabarnya sang para(tidak)normal ini memiliki ‘kesaktian’ dan memelihara banyak ‘dedemit’. (Wallahu a’lam kebenarannya). Nah, ketika Rizki memasuki kamar itu tiba-tiba dia menangis meraung-raung. Sebuah tangisan yang tidak sewajarnya. Ketika dia sudah mulai tenang, Rizki mengatakan kalau ada kakek-kakek tua berpakaian hitam yang duduk di salah satu ujung kamar itu, karena itu dia takut dan menangis.

Awalnya ibunya tidak percaya dengan apa yang Rizki ceritakan. Cerita Rizki aneh-aneh dan kadang-kadang tidak masuk akal. Contohnya, ketika sedang bermain-main dengan temannya tiba-tiba dia menangis dan mengatakan ada anak kecil hitam yang datang dan ikut bermain. Atau, suatu ketika dia mengatakan kalau ada mas-mas plontos yang mengajaknya bermain, padahal ibunya tidak melihat siapa-siapa di situ. Masih banyak kejadian-kejadian aneh yang akhirnya membuat ibunya percaya bahwa dia bisa melihat atau merasakan kehadiran ‘makhluk lain’.

Suatu ketika Rizki diajak main ke tempat saudaranya di Blora dengan beberapa famili yang juga memiliki anak kecil. Tiba-tiba anak kecil itu menangis menjadi-jadi dan seperti tidak bisa berhenti menangis. Si anak baru berhenti menangis ketika diberi air putih oleh sesepuh desa itu. Kata si Rizki pada ibunya, “Itu tadi karena ada pocongan masuk ke rumah dari sumur tua yang ada di depan rumah”. Nah…lho.

Pernah Rizki diajak jalan dan lewat pos ronda. Tiba-tiba Rizki merasa ketakutan dan mengatakan kalau ada orang yang kakinya besar sekali sedang tiduran di pos ronda itu. Tidak jarang ketika diboncengin sepeda motor, tiba-tiba Rizki menutup matanya dan merasa ketakutan. Dia bilang ke ibunya untuk jalan cepat-cepat karena banyak makhluk-makhluk aneh yang mengikuti. Tidak jarang ketika melewati rumah kosong, Rizki selalu bilang melihat makhluk-makhluk yang aneh-aneh. Seperti, pocongan, orang tanpa kepala, wanita jelek berbaju putih, atau wanita cantik yang berbaju putih.

Kalau dia melihat makhluk yang menyeramkan dan jahat, biasanya Rizki akan ketakutan atau menangis. Tetapi jika bertemu dengan makhluk yang baik dan tidak jahat, Rizki seperti berkomunikasi, bercanda, atau bahkan seperti bermain-main dengan mereka.

Rizki juga bisa tahu kalau suatu tempat banyak ‘makhluk halusnya’ atau tidak. Seperti contohnya rumah kelurahan yang berada di dekat rumah neneknya. Kata Rizki daerah ini adalah kerajaannya. Karena banyak sekali ‘makhluk aneh’ di tempat ini. Bentuknya bermacam-macam, adan yang jelek, mengerikan, tapi ada juga yang cantik atau ganteng. Kelurahan ini memang terlihat ‘remang-remang’, ‘singgup’. Meskipun sudah diberi lampu yang banyak dan terang, tempat itu tetap saja terlihat dan terasa gelap.

Sekarang Rizki sudah beranjak besar dan sudah mulai sekolah. Dia sekarang lebih jarang menceritakan tentang ‘makhluk–makhluk aneh’ itu. Biasanya dia baru bercerita setelah beberapa hari berselang. Saya tidak tahu apakah dengan bertambahnya umur, kemampua dan kepekaannya semakin berkurang atau justru semakin bertambahkuat. Kita lihat saja beberapa tahun lagi.(http://isroi.com/2012/08/22/indra-keenam-rizki/-9027)

Posted via email from ahmadie thaha

Share:

Tidak ada komentar: