Perbedaan antara Sholeh dan Muslih

Mengapa Allah swt berfirman:
"Dan tidaklah Tuhanmu akan menghancurkan kota dengan kezaliman sedangkan penduduknya muslihun (pelaku pelaku perbaikan)"
( Allah tidak mengatakan shalihun/orang-orang yg baik)

Manusia menyukai orang2 yang baik (sholeh) dan memusuhi orang2 yang melakukan perbaikan (Muslih).

Nabi Muhammad saw sebelum diutus (sebagai rasul) di cintai oleh kaumnya, karena beliau adalah orang 'baik (shaleh)'.
Tapi setelah diutus oleh Allah, beliau menjadi seorang 'pelaku perbaikan' (Muslih), hingga beliau dimusuhi dan disebut sebagai penyihir, pembohong dan orang gila (padahal sebelumnya beliau diberi gelar oleh kaum kuffar Quraisy sebagai Al-Amiin/Jujur).

Penyebabnya adalah, karena pelaku perbaikan akan bertabrakan dengan kepentingan & hawa nafsu serta mengganggu statusquo mereka, ketika ingin menyelamatkan mereka dari kerusakannya.

Makanya, kita lihat saat  Lukman berwasiat kepada putranya untuk bersabar ketika menyuruhnya untuk melakukan perbaikan, karena dia akan menghadapi perlawanan/permusuhan.
(Wahai putraku dirikanlah sholat, perintahkan kebaikan, cegahlah kemungkaran, dan bersabarlah atas apa yg menimpamu).

Orang bijak mengatakan: "Satu orang yg melakukan perbaikan (muslih), lebih di cintai Allah daripada seribu orang baik (shalih). Karena melalui seorang pelaku perbaikan tersebut, Allah akan menjaga suatu umat, sedangkan orang solih hanya akan menjaga dirinya sendiri.

Jadilah pelaku perbaikan (muslih) dan jangan hanya mencukupkan diri hanya menjadi orang baik (shalih)

Kholifah Ali bin Abuthalib berkata:
"Perintahkanlah Ma'ruf & laranglah Munkar.
Sungguh kedua-duanya itu tidak akan mengurangi umur & tidak pula akan mengurangi rizqiI!!!"

Wallohu A'lam.

Share:

Tidak ada komentar: